Korea Selatan terletak di semenanjung Korea bersama-sama dengan Korea Utara. Untuk selanjutnya dalam halaman ini, akan kita sebut Korea saja, yang mencakup Utara dan Selatan.
Korea terletak bersebelahan dengan Cina dan Jepang. Dibagian utara terletak sungai Amnokgang (Yalu) dan Dumangang (Tumen), yang membatasi dengan daerah Manchuria. Bagian timur Dumangang sepanjang 16km juga menjadi batasan dengan Rusia. Bagian barat Semenanjung Korea dibatasi oleh Teluk Korea di bagian utara dan Laut Barat di bagian selatan, di mana pantai timur menghadap Laut Timur.
200 kilometer memisahkan semenanjung ini dari China bagian timur. Jarak terdekat antara pantai Korea and Cina adalah 200 kilometer dan dari bagian tenggara semenanjung ini, tempat terdekat dengan pantai Jepang adalah sekitar 200 kilometer.
Karena letak geografisnya, budaya Cina memasuki Jepang melalui Korea, sehingga sebuah pusat budaya Buddha dan Konfusianisme terbangun di ketiga negara ini.
Semenanjung Korea terbentang sepanjang 1000 kilometer ke arah selatan, mulai bagian timur laut benua Asia, dan lebarnya sekitar 300 kilometer. Oleh karena itu, variasi iklim lebih terlihat perbedaannya sepanjang sumbu utara-selatan. Perbedaan antar jenis-jenis tanaman dapat dilihat antara bagian utara yg dingin dan bagian selatan yang hangat.
Semenanjung ini dan pulau-pulau kecilnya, terletak antara 33 06′40″N dan 43 00′39″N lintang dan 124 11′00″E dan 131 52′08″E bujur. Lokasi Korea secara garis lintang terletak seperti semenanjung Iberia dan negara Yunani. Keseluruhan semenanjung terletak dari utara ke selatan seperti negara bagian California di Amerika Serikat.
Secara garis bujur, Korea terletak persis di bagian utara Philipina dan Australia tengah. Garis bujur 127 30′E melintang persis di tengah-tengah semenanjung Korea. Tetapi, Korea juga mempunyai garis bujur yg sama dengan Jepang, yaitu 135 E. Oleh karena itu, kota Seoul dan Tokyo sama-sama mempunyai zona waktu lebih awal dari GMT (Greenwich Mean Time).
Teritorial
Total luas semenanjung Korea termasuk pulau-pulau kecilnya, adalah 222154 kilometer persegi, di mana 45 persen (99313 kilometer persegi), tidak termasuk Demilitarized Zone (DMZ), merupakan daerah Korea Selatan. Kombinasi teritorial Korea Utara dan Selatan adalah sekitar ukuran Inggris Raya (244100 kilometer persegi) dan Guyana (215000 kilometer persegi). Korea Selatan sendiri seluas Hungaria (93000 kilometer persegi) dan Yordania (97700 kilometer persegi).
Ada sekitar 3000 pulau yg termasuk dalam teritorial Korea. Pulau-pulau tersebut paling banyak terletak di pantai barat dan selatan, dan hanya sedikit yang ada di daerah Pantai Timur. Ulleungdo, pulau terbesar di Pantai Timur, merupakan pusat perikanan terbesar seperti pulau Dokdo. Pulau yg lebih besar lagi adalah termasuk Jejudo – yg terbesar, Geojedo, Ganghwado, and Namhaedo.
Sampai abad 11, teritorial Korea meliputi sebagian besar Manchuria, tetapi sejak abad 15, karena perang berkepanjangan dengan Cina, Korea bergeser ke arah selatan, dan sungai Amnokgang dan Dumangang menjadi perbatasan permanen antara Korea dan Cina.
Di akhir Perang Dunia II, semenanjung Korea terbagi menjadi daerah utara yang diduduki oleh kekuasaan Soviet dan daerah selatan yang diduduki oleh kekuasaan Amerika. The boundary between the two zones was the 38th parallel. Pada tahun 1953, di akhir Perang Korea, ditarik garis batas baru yang disebut Demilitarized Zone (DMZ), sebuah daerah selebar 4 km sebagai daerah gencatan senjata, yang memanjang dari pantai timur sampai pantai barat sepanjang 241 kilometer.
Unit Administrasi
Ada tiga tingkat unit administrasi di Korea Selatan. Daerah tingkat pertama termasuk tujuh kota metropolitan dan sembilan provinsi (do). Kota metropolitan adalah daerah urban yang mempunyai populasi lebih dari satu juta. Seoul, ibukota Korea Selatan, adalah daerah pusat urbanisasi terbesar, terdiri dari 10 juta penduduk. Busan adalah kota kedua terbesar, dengan populasi lebih dari 4 juta. Daegu, Incheon, Gwangju, Daejeon dan Ulsan, terurut dari terbesar sampai terkecil, masing-masing berpenduduk lebih dari 1 juta orang.
Di tingkat administrasi kedua, provinsi (do) terbagi lagi menjadi kotamadia (si) dan kabupaten (gun). Sebuah kotamadia mempunyai populasi lebih dari 50,000. Sebuah kabupaten terdiri dari satu kota kecamatan (eup) dan lima sampai sepuluh myeon. Walaupun mereka adalah unit administrasi, provinsi (do) juga mempunyai peran penting dalam identifikasi regional penduduk dan banyak warga Korean mengidentifikasikan dirinya sebagai berasal dari provinsi di mana mereka lahir dan dibesarkan. Kota metropolitan terbagi menjadi kecamatan (gu). Unit terendah adalah dong di kotamadia dan ri di luar kota. Dalam beberapa dekade terakhir, Korea Selatan mengalami pertumbuhan daerah-daerah urban yang sangat pesat. Populasi daerah urban sekarang melebihi 85 persen dari total populasi nasional. Pertumbuhan urbanisasi terutama pesat di daerah koridor antara Seoul dan Busan, dari daerah Khusus Metropolitan Seoul sampai daerah Provinsi Gyeongsang. Secara kontras, daerah baratdaya dan daerah timurlaut mengalami pengurangan populasi yang cukup besar.
Daerah Geografis
Daerah pegunungan secara tradisional telah menjadi garis batas alamiah antara daerah-daerah geografis. Karena garis batas alamiah ini menghambat penduduk suatu daerah untuk berkomunikasi dengan penduduk daerah lain, maka berkembanglah perbedaan gaya bahasa (dialek) lokal dan budaya lokal antar penduduk tiap daerah, baik perbedaan tipis maupun mencolok. Perbedaan regional ini juga merujuk pada daerah-daerah administratif tradisional yang dibentuk sepanjang Dinasti Joseon (1392-1910).
Semenanjung Korea terbagi menjadi tiga daerah yang mencolok: Tengah, Selatan dan Utara. Tiga bagian besar ini terbagi menurut situasi geografis yang berbeda-beda, di mana masing-masing menunjukkan keadaan ekonomi, budaya, dan fisik yang berbeda. Di daerah Tengah ada daerah Metropolitan Seoul, provinsi Chungcheong dan Gangwon. Di Selatan, ada provinsi Gyeongsang, Jeolla, dan Jeju. Di Utara, ada provinsi Pyeongan, Hamgyeong dan Hwanghae. Penyebutan “daerah utara” berasal dari penyebutan daerah provinsi Pyeongan dan Hamgyeong sebelum pembagian semenanjung pada tahun 1945. Daerah “Utara” pada masa sekarang digunakan untuk menyebut daerah-daerah di bagian utara Demilitarized Zone, termasuk Pyeongan, Hamgyeong, Hwanghae dan bagian utara provinsi Gyeonggi dan Gangwon.
Daerah Tengah
Daerah ini terdiri dari daerah metropolitan Seoul, yang merupakan bagian dari Provinsi Gyeonggi, lalu Provinsi Chungcheong di selatan, dan Provinsi Gangwon di timur.
Daerah Ibukota (Seoul / Gyeonggi): Daerah ini termasuk Seoul dan Incheon, yang membentang di daerah Gyeonggi-do. Daerah ibukota, seperti namanya, adalah pusat semua aktivitas politik, ekonomi, dan budaya di Korea Selatan. Di sekitar Seoul juga terbentuk kota-kota kecil, yang membentuk daerah urbanisasi tak terputus. Di dalam dan di sekitar Seoul terdapat konsentrasi terbesar industri nasional. Sebagai hub sistem transportasi dalam negri, dengan Gimpo International Airport yang terletak di bagian pinggir barat Seoul, Incheon International Airport, dan jaringan jalur kereta api yang menghubungkan semua bagian negara, daerah ibukota ini menjadi pintu utama dunia menuju Korea Selatan. Karena posisinya yang strategis, dialek bahasa yang digunakan di Seoul dianggap standar nasional bahasa Korea.
Provinsi Chungcheong: Daerah ini terletak di antara daerah Ibukota dan daerah Selatan. Cheongju dan Daejeon adalah kota-kota tempat urbanisasi di daerah ini. Daerah ini terdiri dari Chungcheongnam-do dan Chungcheongbuk-do, dan telah dianggap sebagai perpanjangan Seoul ke arah selatan. Kedekatannya dengan ibukota membawa manfaat ekonomi. Banyak industri baru bermunculan di daerah Teluk Asanman di pantai barat. Daerah ini juga menerima keuntungan dari sistem transportasi dan layanan kota dari daerah Seoul dan sekitarnya. Provinsi Chungcheong dan Gyeonggi mengkhususkan pada bidang hortikultura dan peternakan produk susu (dairy) untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak di daerah urbanisasi terdekat.
Provinsi Gangwon: Daerah ini terletak di sebelah timur daerah ibukota. Pegunungan Taebaeksan, yang melintas dari utara ke selatan melalui bagian tengah daerah ini, membagi provinsi ini menjadi daerah pantai di timur dan daerah pegunungan di barat. Gangneung, Chuncheon, dan Wonju adalah daerah-daerah urban di provinsi ini. Gangwon-do menyediakan atraksi wisata dan olahraga, karena tanahnya yang bertebing-tebing. Industri pertambangan, yang sebelumnya merupakan sektor utama dalam perekonomian daerah ini, telah menyusut karena adanya kompetisi dari batubara dan mineral impor. Jatuhnya industri pertambangan, dikombinasikan dengan kecenderungan penduduk untuk pindah dari daerah rural ke daerah urban, merupakan faktor utama yang menyebabkan banyaknya migrasi penduduk keluar dari daerah ini. Gangwon-do, dengan jumlah penduduk yang sekarang kurang dari 2 juta, sekarang telah menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terkecil dibandingkan provinsi-provinsi lain.
Daerah Selatan
Daerah selatan mencakup Provinsi Gyeongsang, terletak di tenggara, Provinsi Jeolla di barat daya, dan provinsi Jejudo yang terletak di lepas pantai selatan.
Provinsi Gyeongsang: Daerah ini mencakup kota metropolitan Busan, Daegu, dan Ulsan yang tersebar di Gyeongsangbuk-do dan Gyeongsangnam-do. Busan dan Daegu adalah kota-kota urban utama di provinsi ini, termasuk kota terbesar kedua (4 juta penduduk) dan ketiga (2.5 juta penduduk) di Korea Selatan.
Daerah ini dikenali dari cekungan besar Sungai Nakdonggang dan dikelilingi oleh pegunungan Sobaeksan. Karena topografi pegunungan sekitar yang bertebing-tebing, daerah-daerah di sini mempunyai jenis budaya yang mirip, dilihat dari kebiasaan dan dialeknya, yang cukup berbeda dibandingkan orang-orang dari daerah lain. Provinsi Gyeongsang juga mempunyai nama lain “Yeongnam,” yang secara harafiah berarti “bagian selatan setelah pegunungan,” yang menunjukkan bahwa pegunungan memang telah memegang peran penting dalam sejarah terbentuknya perbedaan-perbedaan regional di antara orang-orang Korea.
Provinsi Gyeongsang mempunyai daerah industri terbesar, nomor dua setelah daerah ibukota, terutama disebabkan oleh investasi yang sangat besar oleh pemerintah Korea Selatan di daerah ini sejak 1960-an. Industri berat ini terdiri dari industri baja, perkapalan, mobil, dan petrokimia, yang terkonsentrasi di daerah pantai tenggara yang menjangkau kota Pohang, Ulsan, Busan, Changwon, dan Masan. Di daerah utara juga terdapat dua pusat industri yaitu Daegu dan Gumi, yang dikhususkan untuk tekstil dan elektronik.
Provinsi Jeolla: Provinsi Jeolla terletak di bagian baratdaya semenanjung, yang terdiri dari Jeollabuk-do dan Jeollanam-do. Gwangju, Jeonju, dan Naju adalah kota-kotanya.
“Honam” adalah nama lain untuk Provinsi Jeolla. Daerah datar yang subur dari cekungan sungai Geumgang dan Yeongsangang, juga daerah pantainya, telah membuat daerah ini menjadi pusat pertanian utama negeri ini. Perekonomian di daerah ini agak tertinggal dibandingkan daerah ibukota dan daerah Gyeongsang karena sedikitnya investasi industri dalam beberapa dekade terakhir. Walaupun demikian, situasi ini berubah dan daerah ini sekarang mengalami pertumbuhan industri di daerah-daerah urbannya seperti Gwangju dan Jeonju, juga di daerah pantai barat. Kemudian, daerah surut laut antara Gunsan dan Mokpo telah direklamasi, sehingga menambah tanah baru untuk perkembangan industri.
Daerah ini mempunyai garis pantai yang tidak beraturan, dan banyaknya pulau-pulau sedang dan kecil, sehingga keunikan garis pantainya menarik banyak wisatawan berkunjung sepanjang tahun.
Pulau Jejudo: Jejudo adalah pulau terbesar di Korea yang terletak di Laut Selatan, 140 kilometer di selatan kota Mokpo. Karena terpisah dari bagian utama Korea, penduduk Jejudo mempunyai gaya bahasa (dialek) dan gaya hidup yang cukup berbeda. Karena adanya gunung berapi, pulau ini mempunyai topografi yang bertebing-tebing seperti banyak bukit, jurang, dan air terjun. Karena iklim yang subtropis dan kebiasaan dan gaya hidup yang unik dari penduduknya, industri wisata merupakan industri paling penting daerah ini. Pulau ini terkenal dengan buah-buah subtropis seperti jeruk, nanas, dan pisang. Di sini juga terkenal adanya para penyelam wanita.
Daerah Utara
Daerah utara semenanjung ini terdiri dari dua daerah: Provinsi Pyeongan di baratlaut dan Provinsi Hamgyeong di timurlaut. Pyeongan dengan tanah datarnya dikenal sebagai daerah Gwanseo dan Hamgyeong dikenal sebagai daerah Gwanbuk. Provinsi Pyeongan merupakan daerah pertanian utama untuk daerah Utara. Secara kontrak, Provinsi Hamgyeong, karena topografinya yang bergunung-gunung, merupakan penunjang perekonomian dari pertambangan dan perhutanan. Pyongyang, adalah kota utama di Provinsi Pyeongan, yang merupakan ibukota Korea Utara, dan Nampo merupakan pelabuhan yang berfungsi sebagai pintu masuk ke Pyongyang. Hamheung dan Cheongjin adalah kota-kota utama di Provinsi Hamgyeong.
Provinsi Hwanghae terletak di selatan Provinsi Pyeongan. Karena sebelumnya merupakan bagian dari Daerah Tengah sebelum terbaginya Korea Utara-Selatan , Provinsi Hwanghae memiliki banyak kemiripan budaya dengan daerah-daerah lain di bagian tengah-barat semenanjung Korea. Gaeseong adalah kota utama di daerah ini.
Korea terletak bersebelahan dengan Cina dan Jepang. Dibagian utara terletak sungai Amnokgang (Yalu) dan Dumangang (Tumen), yang membatasi dengan daerah Manchuria. Bagian timur Dumangang sepanjang 16km juga menjadi batasan dengan Rusia. Bagian barat Semenanjung Korea dibatasi oleh Teluk Korea di bagian utara dan Laut Barat di bagian selatan, di mana pantai timur menghadap Laut Timur.
200 kilometer memisahkan semenanjung ini dari China bagian timur. Jarak terdekat antara pantai Korea and Cina adalah 200 kilometer dan dari bagian tenggara semenanjung ini, tempat terdekat dengan pantai Jepang adalah sekitar 200 kilometer.
Karena letak geografisnya, budaya Cina memasuki Jepang melalui Korea, sehingga sebuah pusat budaya Buddha dan Konfusianisme terbangun di ketiga negara ini.
Semenanjung Korea terbentang sepanjang 1000 kilometer ke arah selatan, mulai bagian timur laut benua Asia, dan lebarnya sekitar 300 kilometer. Oleh karena itu, variasi iklim lebih terlihat perbedaannya sepanjang sumbu utara-selatan. Perbedaan antar jenis-jenis tanaman dapat dilihat antara bagian utara yg dingin dan bagian selatan yang hangat.
Semenanjung ini dan pulau-pulau kecilnya, terletak antara 33 06′40″N dan 43 00′39″N lintang dan 124 11′00″E dan 131 52′08″E bujur. Lokasi Korea secara garis lintang terletak seperti semenanjung Iberia dan negara Yunani. Keseluruhan semenanjung terletak dari utara ke selatan seperti negara bagian California di Amerika Serikat.
Secara garis bujur, Korea terletak persis di bagian utara Philipina dan Australia tengah. Garis bujur 127 30′E melintang persis di tengah-tengah semenanjung Korea. Tetapi, Korea juga mempunyai garis bujur yg sama dengan Jepang, yaitu 135 E. Oleh karena itu, kota Seoul dan Tokyo sama-sama mempunyai zona waktu lebih awal dari GMT (Greenwich Mean Time).
Teritorial
Total luas semenanjung Korea termasuk pulau-pulau kecilnya, adalah 222154 kilometer persegi, di mana 45 persen (99313 kilometer persegi), tidak termasuk Demilitarized Zone (DMZ), merupakan daerah Korea Selatan. Kombinasi teritorial Korea Utara dan Selatan adalah sekitar ukuran Inggris Raya (244100 kilometer persegi) dan Guyana (215000 kilometer persegi). Korea Selatan sendiri seluas Hungaria (93000 kilometer persegi) dan Yordania (97700 kilometer persegi).
Ada sekitar 3000 pulau yg termasuk dalam teritorial Korea. Pulau-pulau tersebut paling banyak terletak di pantai barat dan selatan, dan hanya sedikit yang ada di daerah Pantai Timur. Ulleungdo, pulau terbesar di Pantai Timur, merupakan pusat perikanan terbesar seperti pulau Dokdo. Pulau yg lebih besar lagi adalah termasuk Jejudo – yg terbesar, Geojedo, Ganghwado, and Namhaedo.
Sampai abad 11, teritorial Korea meliputi sebagian besar Manchuria, tetapi sejak abad 15, karena perang berkepanjangan dengan Cina, Korea bergeser ke arah selatan, dan sungai Amnokgang dan Dumangang menjadi perbatasan permanen antara Korea dan Cina.
Di akhir Perang Dunia II, semenanjung Korea terbagi menjadi daerah utara yang diduduki oleh kekuasaan Soviet dan daerah selatan yang diduduki oleh kekuasaan Amerika. The boundary between the two zones was the 38th parallel. Pada tahun 1953, di akhir Perang Korea, ditarik garis batas baru yang disebut Demilitarized Zone (DMZ), sebuah daerah selebar 4 km sebagai daerah gencatan senjata, yang memanjang dari pantai timur sampai pantai barat sepanjang 241 kilometer.
Unit Administrasi
Ada tiga tingkat unit administrasi di Korea Selatan. Daerah tingkat pertama termasuk tujuh kota metropolitan dan sembilan provinsi (do). Kota metropolitan adalah daerah urban yang mempunyai populasi lebih dari satu juta. Seoul, ibukota Korea Selatan, adalah daerah pusat urbanisasi terbesar, terdiri dari 10 juta penduduk. Busan adalah kota kedua terbesar, dengan populasi lebih dari 4 juta. Daegu, Incheon, Gwangju, Daejeon dan Ulsan, terurut dari terbesar sampai terkecil, masing-masing berpenduduk lebih dari 1 juta orang.
Di tingkat administrasi kedua, provinsi (do) terbagi lagi menjadi kotamadia (si) dan kabupaten (gun). Sebuah kotamadia mempunyai populasi lebih dari 50,000. Sebuah kabupaten terdiri dari satu kota kecamatan (eup) dan lima sampai sepuluh myeon. Walaupun mereka adalah unit administrasi, provinsi (do) juga mempunyai peran penting dalam identifikasi regional penduduk dan banyak warga Korean mengidentifikasikan dirinya sebagai berasal dari provinsi di mana mereka lahir dan dibesarkan. Kota metropolitan terbagi menjadi kecamatan (gu). Unit terendah adalah dong di kotamadia dan ri di luar kota. Dalam beberapa dekade terakhir, Korea Selatan mengalami pertumbuhan daerah-daerah urban yang sangat pesat. Populasi daerah urban sekarang melebihi 85 persen dari total populasi nasional. Pertumbuhan urbanisasi terutama pesat di daerah koridor antara Seoul dan Busan, dari daerah Khusus Metropolitan Seoul sampai daerah Provinsi Gyeongsang. Secara kontras, daerah baratdaya dan daerah timurlaut mengalami pengurangan populasi yang cukup besar.
Daerah Geografis
Daerah pegunungan secara tradisional telah menjadi garis batas alamiah antara daerah-daerah geografis. Karena garis batas alamiah ini menghambat penduduk suatu daerah untuk berkomunikasi dengan penduduk daerah lain, maka berkembanglah perbedaan gaya bahasa (dialek) lokal dan budaya lokal antar penduduk tiap daerah, baik perbedaan tipis maupun mencolok. Perbedaan regional ini juga merujuk pada daerah-daerah administratif tradisional yang dibentuk sepanjang Dinasti Joseon (1392-1910).
Semenanjung Korea terbagi menjadi tiga daerah yang mencolok: Tengah, Selatan dan Utara. Tiga bagian besar ini terbagi menurut situasi geografis yang berbeda-beda, di mana masing-masing menunjukkan keadaan ekonomi, budaya, dan fisik yang berbeda. Di daerah Tengah ada daerah Metropolitan Seoul, provinsi Chungcheong dan Gangwon. Di Selatan, ada provinsi Gyeongsang, Jeolla, dan Jeju. Di Utara, ada provinsi Pyeongan, Hamgyeong dan Hwanghae. Penyebutan “daerah utara” berasal dari penyebutan daerah provinsi Pyeongan dan Hamgyeong sebelum pembagian semenanjung pada tahun 1945. Daerah “Utara” pada masa sekarang digunakan untuk menyebut daerah-daerah di bagian utara Demilitarized Zone, termasuk Pyeongan, Hamgyeong, Hwanghae dan bagian utara provinsi Gyeonggi dan Gangwon.
Daerah Tengah
Daerah ini terdiri dari daerah metropolitan Seoul, yang merupakan bagian dari Provinsi Gyeonggi, lalu Provinsi Chungcheong di selatan, dan Provinsi Gangwon di timur.
Daerah Ibukota (Seoul / Gyeonggi): Daerah ini termasuk Seoul dan Incheon, yang membentang di daerah Gyeonggi-do. Daerah ibukota, seperti namanya, adalah pusat semua aktivitas politik, ekonomi, dan budaya di Korea Selatan. Di sekitar Seoul juga terbentuk kota-kota kecil, yang membentuk daerah urbanisasi tak terputus. Di dalam dan di sekitar Seoul terdapat konsentrasi terbesar industri nasional. Sebagai hub sistem transportasi dalam negri, dengan Gimpo International Airport yang terletak di bagian pinggir barat Seoul, Incheon International Airport, dan jaringan jalur kereta api yang menghubungkan semua bagian negara, daerah ibukota ini menjadi pintu utama dunia menuju Korea Selatan. Karena posisinya yang strategis, dialek bahasa yang digunakan di Seoul dianggap standar nasional bahasa Korea.
Provinsi Chungcheong: Daerah ini terletak di antara daerah Ibukota dan daerah Selatan. Cheongju dan Daejeon adalah kota-kota tempat urbanisasi di daerah ini. Daerah ini terdiri dari Chungcheongnam-do dan Chungcheongbuk-do, dan telah dianggap sebagai perpanjangan Seoul ke arah selatan. Kedekatannya dengan ibukota membawa manfaat ekonomi. Banyak industri baru bermunculan di daerah Teluk Asanman di pantai barat. Daerah ini juga menerima keuntungan dari sistem transportasi dan layanan kota dari daerah Seoul dan sekitarnya. Provinsi Chungcheong dan Gyeonggi mengkhususkan pada bidang hortikultura dan peternakan produk susu (dairy) untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak di daerah urbanisasi terdekat.
Provinsi Gangwon: Daerah ini terletak di sebelah timur daerah ibukota. Pegunungan Taebaeksan, yang melintas dari utara ke selatan melalui bagian tengah daerah ini, membagi provinsi ini menjadi daerah pantai di timur dan daerah pegunungan di barat. Gangneung, Chuncheon, dan Wonju adalah daerah-daerah urban di provinsi ini. Gangwon-do menyediakan atraksi wisata dan olahraga, karena tanahnya yang bertebing-tebing. Industri pertambangan, yang sebelumnya merupakan sektor utama dalam perekonomian daerah ini, telah menyusut karena adanya kompetisi dari batubara dan mineral impor. Jatuhnya industri pertambangan, dikombinasikan dengan kecenderungan penduduk untuk pindah dari daerah rural ke daerah urban, merupakan faktor utama yang menyebabkan banyaknya migrasi penduduk keluar dari daerah ini. Gangwon-do, dengan jumlah penduduk yang sekarang kurang dari 2 juta, sekarang telah menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terkecil dibandingkan provinsi-provinsi lain.
Daerah Selatan
Daerah selatan mencakup Provinsi Gyeongsang, terletak di tenggara, Provinsi Jeolla di barat daya, dan provinsi Jejudo yang terletak di lepas pantai selatan.
Provinsi Gyeongsang: Daerah ini mencakup kota metropolitan Busan, Daegu, dan Ulsan yang tersebar di Gyeongsangbuk-do dan Gyeongsangnam-do. Busan dan Daegu adalah kota-kota urban utama di provinsi ini, termasuk kota terbesar kedua (4 juta penduduk) dan ketiga (2.5 juta penduduk) di Korea Selatan.
Daerah ini dikenali dari cekungan besar Sungai Nakdonggang dan dikelilingi oleh pegunungan Sobaeksan. Karena topografi pegunungan sekitar yang bertebing-tebing, daerah-daerah di sini mempunyai jenis budaya yang mirip, dilihat dari kebiasaan dan dialeknya, yang cukup berbeda dibandingkan orang-orang dari daerah lain. Provinsi Gyeongsang juga mempunyai nama lain “Yeongnam,” yang secara harafiah berarti “bagian selatan setelah pegunungan,” yang menunjukkan bahwa pegunungan memang telah memegang peran penting dalam sejarah terbentuknya perbedaan-perbedaan regional di antara orang-orang Korea.
Provinsi Gyeongsang mempunyai daerah industri terbesar, nomor dua setelah daerah ibukota, terutama disebabkan oleh investasi yang sangat besar oleh pemerintah Korea Selatan di daerah ini sejak 1960-an. Industri berat ini terdiri dari industri baja, perkapalan, mobil, dan petrokimia, yang terkonsentrasi di daerah pantai tenggara yang menjangkau kota Pohang, Ulsan, Busan, Changwon, dan Masan. Di daerah utara juga terdapat dua pusat industri yaitu Daegu dan Gumi, yang dikhususkan untuk tekstil dan elektronik.
Provinsi Jeolla: Provinsi Jeolla terletak di bagian baratdaya semenanjung, yang terdiri dari Jeollabuk-do dan Jeollanam-do. Gwangju, Jeonju, dan Naju adalah kota-kotanya.
“Honam” adalah nama lain untuk Provinsi Jeolla. Daerah datar yang subur dari cekungan sungai Geumgang dan Yeongsangang, juga daerah pantainya, telah membuat daerah ini menjadi pusat pertanian utama negeri ini. Perekonomian di daerah ini agak tertinggal dibandingkan daerah ibukota dan daerah Gyeongsang karena sedikitnya investasi industri dalam beberapa dekade terakhir. Walaupun demikian, situasi ini berubah dan daerah ini sekarang mengalami pertumbuhan industri di daerah-daerah urbannya seperti Gwangju dan Jeonju, juga di daerah pantai barat. Kemudian, daerah surut laut antara Gunsan dan Mokpo telah direklamasi, sehingga menambah tanah baru untuk perkembangan industri.
Daerah ini mempunyai garis pantai yang tidak beraturan, dan banyaknya pulau-pulau sedang dan kecil, sehingga keunikan garis pantainya menarik banyak wisatawan berkunjung sepanjang tahun.
Pulau Jejudo: Jejudo adalah pulau terbesar di Korea yang terletak di Laut Selatan, 140 kilometer di selatan kota Mokpo. Karena terpisah dari bagian utama Korea, penduduk Jejudo mempunyai gaya bahasa (dialek) dan gaya hidup yang cukup berbeda. Karena adanya gunung berapi, pulau ini mempunyai topografi yang bertebing-tebing seperti banyak bukit, jurang, dan air terjun. Karena iklim yang subtropis dan kebiasaan dan gaya hidup yang unik dari penduduknya, industri wisata merupakan industri paling penting daerah ini. Pulau ini terkenal dengan buah-buah subtropis seperti jeruk, nanas, dan pisang. Di sini juga terkenal adanya para penyelam wanita.
Daerah Utara
Daerah utara semenanjung ini terdiri dari dua daerah: Provinsi Pyeongan di baratlaut dan Provinsi Hamgyeong di timurlaut. Pyeongan dengan tanah datarnya dikenal sebagai daerah Gwanseo dan Hamgyeong dikenal sebagai daerah Gwanbuk. Provinsi Pyeongan merupakan daerah pertanian utama untuk daerah Utara. Secara kontrak, Provinsi Hamgyeong, karena topografinya yang bergunung-gunung, merupakan penunjang perekonomian dari pertambangan dan perhutanan. Pyongyang, adalah kota utama di Provinsi Pyeongan, yang merupakan ibukota Korea Utara, dan Nampo merupakan pelabuhan yang berfungsi sebagai pintu masuk ke Pyongyang. Hamheung dan Cheongjin adalah kota-kota utama di Provinsi Hamgyeong.
Provinsi Hwanghae terletak di selatan Provinsi Pyeongan. Karena sebelumnya merupakan bagian dari Daerah Tengah sebelum terbaginya Korea Utara-Selatan , Provinsi Hwanghae memiliki banyak kemiripan budaya dengan daerah-daerah lain di bagian tengah-barat semenanjung Korea. Gaeseong adalah kota utama di daerah ini.